vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh

Categories

Most Popular

Bookmark

7 Unsur Wajib dalam Dekorasi Pernikahan Adat Jawa yang Sarat Makna

Dekorita.info -  Pernikahan adat Jawa memiliki pesona tersendiri yang memadukan keindahan budaya dengan makna yang dalam. Setiap detail dalam dekorasi pernikahan adat Jawa bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga melambangkan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat Jawa, seperti kesucian, keharmonisan, dan kebersamaan. Ada banyak elemen yang membentuk sebuah pernikahan adat Jawa yang kental dengan tradisi, dan setiap elemen tersebut memiliki makna yang mendalam.

Berikut ini adalah 7 unsur wajib dalam dekorasi pernikahan adat Jawa yang sarat dengan makna dan filosofi.




dekorasi wedding adat jawa


1. Pelaminan

Pelaminan adalah salah satu elemen utama dalam dekorasi pernikahan adat Jawa. Tempat ini menjadi pusat perhatian karena merupakan lokasi sakral di mana pasangan pengantin mengucapkan janji suci mereka. Pelaminan adat Jawa biasanya dihiasi dengan ornamen kayu ukir yang indah, bunga-bunga segar, dan simbol-simbol budaya Jawa.

Makna dari pelaminan dalam pernikahan adat Jawa adalah tempat untuk memulai kehidupan baru yang penuh dengan doa dan harapan. Pelaminan yang dihiasi dengan baik melambangkan kemuliaan dan kedamaian, serta menjadi simbol rumah tangga yang akan dibangun oleh pasangan pengantin. Biasanya, pelaminan juga dihiasi dengan janur kuning sebagai simbol kesejahteraan dan kelimpahan.

2. Bunga dan Rangkaian Janur Kuning

Bunga dan janur kuning adalah elemen dekoratif yang sangat penting dalam pernikahan adat Jawa. Bunga, seperti mawar atau melati, sering digunakan untuk menghiasi pelaminan dan tempat perayaan lainnya. Selain memberikan keindahan, bunga juga melambangkan kemurnian dan harapan baru dalam kehidupan pasangan pengantin.

Janur kuning, yang terbuat dari daun kelapa muda, merupakan simbol kesejahteraan, kelimpahan, dan keberuntungan dalam pernikahan. Rangkaian janur kuning sering dijumpai di sekitar pelaminan, di pintu masuk, dan juga pada hiasan lainnya. Janur kuning juga memiliki makna yang dalam, yaitu sebagai simbol kelahiran baru dan kehidupan yang penuh berkah.

3. Payung Pengantin

Payung pengantin adalah elemen yang tidak bisa dipisahkan dari pernikahan adat Jawa. Biasanya, payung ini berwarna emas atau kuning dan digunakan untuk melindungi pengantin dari sinar matahari atau hujan, melambangkan perlindungan dan kebahagiaan dalam pernikahan.

Dalam budaya Jawa, payung pengantin juga dianggap sebagai simbol penghormatan dan keagungan. Payung ini sering kali dihiasi dengan berbagai ornamen dan dapat ditempatkan di pelaminan atau dibawa oleh pengantin saat prosesi adat, seperti saat akad nikah. Payung pengantin juga melambangkan rasa hormat terhadap pasangan yang sedang melangsungkan pernikahan dan doa agar pasangan tersebut selalu dilindungi dan diberkahi dalam menjalani hidup bersama.

4. Keris atau Senjata Tradisional

Keris adalah simbol penting dalam pernikahan adat Jawa. Biasanya, keris disertakan dalam dekorasi sebagai bagian dari pelaminan atau dalam prosesi adat tertentu. Senjata tradisional ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol keberanian, tetapi juga sebagai penanda kekuatan dalam kehidupan berumah tangga.

Keris sering kali dihadirkan dalam pernikahan adat Jawa sebagai simbol perlindungan dan kehormatan. Selain itu, keris juga melambangkan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan yang harus dijaga dalam hubungan suami istri. Kehadiran keris dalam dekorasi pernikahan juga menunjukkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga tentang perjuangan dan komitmen.

5. Benda-Benda Berhias Emas

Emas merupakan simbol kemewahan dan kemakmuran dalam budaya Jawa. Dalam pernikahan adat Jawa, emas digunakan dalam berbagai hiasan, seperti pada perhiasan pengantin, dekorasi pelaminan, hingga aksesoris lainnya. Penggunaan emas dalam pernikahan melambangkan harapan agar pasangan pengantin selalu hidup dalam kesejahteraan dan kebahagiaan yang melimpah.

Tidak hanya pada perhiasan, emas juga sering digunakan dalam ornamen pelaminan, seperti lampu gantung kristal berlapis emas, ukiran pada kayu, atau bahkan pada hiasan bunga. Kehadiran emas dalam dekorasi pernikahan adat Jawa menandakan bahwa pernikahan tersebut akan menjadi sumber kebahagiaan yang berkelanjutan, seperti emas yang tak lekang oleh waktu.

6. Panganan atau Tumpeng

Dalam pernikahan adat Jawa, tumpeng menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upacara adat. Tumpeng yang terdiri dari nasi kuning, sayur-sayuran, dan lauk-pauk, adalah simbol rasa syukur dan harapan untuk kelimpahan dalam hidup berkeluarga. Tumpeng biasanya diletakkan di meja utama, dekat dengan pelaminan, dan sering dihidangkan kepada tamu undangan.

Tumpeng dalam pernikahan adat Jawa melambangkan syukur atas segala berkah yang diberikan Tuhan. Nasi kuning, yang memiliki warna emas, melambangkan kebahagiaan, kemakmuran, dan kesuburan. Sedangkan lauk-pauk dalam tumpeng melambangkan kehidupan yang beraneka ragam, di mana setiap pasangan harus siap menghadapi tantangan hidup bersama dengan penuh rasa syukur.

dekorasi wedding adat jawa

7. Kerisik dan Batik

Batik, sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, juga memainkan peran penting dalam dekorasi pernikahan adat Jawa. Batik yang digunakan dalam pernikahan adat biasanya memiliki motif yang sarat dengan filosofi, seperti motif parang, kawung, atau sekar jagad. Setiap motif dalam batik mengandung makna yang mendalam, yang berkaitan dengan kehidupan, harapan, dan doa untuk pasangan pengantin.

Kerisik adalah rangkaian adat yang melibatkan pemberian seserahan dari pihak pria kepada pihak wanita. Dalam pernikahan adat Jawa, kerisik sering kali berisi berbagai barang simbolis, termasuk kain batik. Kehadiran batik dalam pernikahan bukan hanya sebagai pakaian pengantin, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya Jawa yang kuat dan sebagai harapan agar pasangan pengantin selalu menjaga tradisi dan kebersamaan dalam hidup berkeluarga.

 

dekorasi wedding adat jawa

Dekorasi pernikahan adat Jawa sangat kaya akan makna dan simbolisme. Setiap elemen yang hadir di dalamnya, mulai dari pelaminan, bunga, janur kuning, hingga keris dan batik, memiliki makna yang mendalam yang menggambarkan kehidupan berumah tangga yang harmonis, penuh berkah, dan sejahtera. Oleh karena itu, dekorasi dalam pernikahan adat Jawa bukan hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang filosofi dan doa yang mengiringi perjalanan hidup pasangan pengantin.

Dengan memahami makna di balik setiap elemen dekorasi tersebut, diharapkan pernikahan adat Jawa tidak hanya menjadi momen yang sakral dan penuh kebahagiaan, tetapi juga menjadi perjalanan hidup yang penuh dengan kebijaksanaan dan keberkahan.