vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh

Categories

Most Popular

Bookmark

Dekorasi Wedding Adat Jawa di Gedung: Tips Biar Tetap Tradisional

Dekorita.info - Pernikahan adat Jawa adalah perayaan yang penuh dengan simbolisme dan makna mendalam. Tradisi dan nilai budaya yang terkandung dalam setiap elemen pernikahan adat Jawa sangat dihargai, terutama dalam upacara dan dekorasi. Namun, dengan semakin berkembangnya tren pernikahan modern, banyak pasangan yang memilih untuk melaksanakan pernikahan di gedung, menggabungkan keindahan dekorasi adat Jawa dengan sentuhan modern. Lalu, bagaimana caranya agar pernikahan adat Jawa tetap terasa kental dengan tradisi meski dilaksanakan di gedung? Berikut adalah beberapa tips yang bisa diikuti untuk menciptakan dekorasi wedding adat Jawa yang tetap mempertahankan nuansa tradisional, meski berada di dalam gedung.



dekorasi wedding adat jawa


1. Pilih Tema Pelaminan yang Khas Adat Jawa

Pelaminan adalah pusat perhatian dalam setiap pernikahan adat Jawa. Meskipun pernikahan dilaksanakan di gedung modern, pilihlah tema pelaminan yang tetap mengusung desain khas Jawa, seperti menggunakan ukiran kayu dengan motif tradisional yang elegan. Motif seperti parang, kawung, atau sekar jagad sangat identik dengan seni tradisional Jawa dan akan menambah kesan mendalam pada dekorasi pelaminan.

Gunakan ornamen-ornamen berbahan kayu dengan ukiran halus yang menggambarkan nilai-nilai kehidupan dan harapan akan kebahagiaan. Perpaduan ukiran kayu yang khas dengan sentuhan modern seperti lampu gantung kristal atau pernak-pernik elegan dapat menciptakan keseimbangan antara tradisi dan kemewahan modern. Selain itu, tidak lupa untuk menambahkan janur kuning dan bunga segar untuk memberikan nuansa hidup dan keindahan.

2. Pilih Warna yang Mewakili Filosofi Jawa

Warna memiliki makna yang dalam dalam budaya Jawa. Sebagai contoh, warna emas dan kuning melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan, sedangkan warna merah melambangkan keberanian dan keberuntungan. Untuk menjaga keaslian dekorasi wedding adat Jawa di gedung, pilih palet warna yang mencerminkan filosofi Jawa, seperti perpaduan antara emas, kuning, putih, dan merah.

Warna emas dan kuning dapat digunakan untuk pelaminan dan dekorasi utama lainnya. Anda juga bisa menambahkan sentuhan warna hijau dari janur kuning yang melambangkan kesejahteraan dan kelimpahan. Gunakan warna-warna ini di berbagai elemen dekorasi, termasuk bunga, kain pelaminan, hingga asesoris di sekitar area resepsi. Pemilihan warna yang tepat akan menguatkan kesan tradisional sekaligus memberikan nuansa mewah yang sesuai dengan gedung.

3. Gunakan Ornamen dan Simbol Tradisional Jawa

Untuk menciptakan suasana pernikahan adat Jawa yang kental meskipun di gedung, ornamen dan simbol tradisional sangat penting untuk dimasukkan. Beberapa ornamen yang wajib hadir dalam pernikahan adat Jawa adalah payung pengantin, keris, dan tumpeng.

Payung pengantin yang dihiasi dengan warna emas atau kuning adalah simbol perlindungan dan keagungan. Biasanya, payung ini diletakkan di dekat pelaminan atau dibawa oleh pengantin saat prosesi adat. Kehadiran payung pengantin ini akan menambah nuansa sakral dan hormat dalam pernikahan.

Selain itu, keris atau senjata tradisional yang sering muncul dalam pernikahan adat Jawa melambangkan kekuatan, keberanian, dan kehormatan. Keris ini bisa diletakkan di dekat pelaminan atau digunakan dalam prosesi pernikahan sebagai simbol perlindungan.

Jangan lupa juga untuk menghadirkan tumpeng, yang merupakan simbol rasa syukur dan harapan kelimpahan dalam hidup berkeluarga. Tumpeng ini dapat disajikan sebagai hidangan utama atau diletakkan di meja tamu undangan sebagai bagian dari dekorasi.

dekorasi wedding adat jawa

4. Hiasan Bunga Segar dan Janur Kuning

Bunga segar dan janur kuning adalah elemen dekoratif yang sangat penting dalam pernikahan adat Jawa. Bunga seperti mawar, melati, atau anggrek bisa digunakan untuk menghiasi pelaminan dan area resepsi. Kehadiran bunga segar ini melambangkan kemurnian, harapan baru, dan kebahagiaan.

Janur kuning, yang terbuat dari daun kelapa muda, juga memiliki makna yang dalam dalam budaya Jawa. Janur kuning melambangkan kesejahteraan, kelimpahan, dan keberuntungan. Anda bisa menggantungkan janur kuning di sekitar pelaminan, pintu masuk, atau dinding gedung untuk memberikan sentuhan tradisional yang kental.

Perpaduan bunga segar dan janur kuning akan memberikan nuansa hidup, ceria, dan penuh harapan dalam pernikahan adat Jawa, tanpa mengurangi keindahan yang diinginkan dalam dekorasi gedung yang modern.

5. Gunakan Kain Tradisional seperti Batik dan Songket

Batik dan songket adalah warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai seni tinggi dan sarat makna. Dalam dekorasi pernikahan adat Jawa di gedung, kain batik dan songket dapat digunakan untuk menghiasi pelaminan, meja tamu, atau kursi pengantin. Pilih motif batik yang mencerminkan filosofi kehidupan, seperti motif kawung yang melambangkan kehidupan yang penuh harmoni.

Selain itu, songket yang memiliki ciri khas benang emas atau perak dapat digunakan untuk menambah kesan mewah namun tetap mempertahankan kesan tradisional. Kain-kain ini dapat digunakan pada hiasan pelaminan, taplak meja, atau tirai yang menambah keindahan di sekitar area resepsi.

Dengan menggunakan kain tradisional seperti batik dan songket, Anda akan memberikan kesan otentik yang sangat identik dengan budaya Jawa, meskipun pernikahan dilaksanakan di gedung.

6. Pilih Lampu Gantung dengan Sentuhan Tradisional

Meskipun pernikahan adat Jawa di gedung mungkin melibatkan pencahayaan modern, Anda tetap bisa menambahkan sentuhan tradisional dengan menggunakan lampu gantung yang elegan dan bercahaya lembut. Pilih lampu gantung yang memiliki nuansa klasik dengan ornamen tradisional atau dengan material seperti kristal yang mengkilap untuk menciptakan atmosfer yang mewah namun tetap menghormati nilai-nilai tradisional.

Lampu gantung ini bisa diletakkan di atas pelaminan atau di sekitar area resepsi, memberikan cahaya yang menyinari suasana penuh sakral dan kehangatan. Lampu gantung juga akan menambah kesan megah dan elegan yang melengkapi nuansa pernikahan adat Jawa di gedung.

7. Sentuhan Musik Tradisional Jawa

Meskipun gedung pernikahan biasanya dilengkapi dengan sistem suara modern, jangan lupakan elemen musik tradisional Jawa yang dapat menambah kedalaman suasana. Musik gamelan atau angklung dapat menjadi pilihan yang tepat untuk dimainkan selama prosesi pernikahan. Suara musik tradisional ini akan menyatu dengan dekorasi dan memberikan sentuhan kebudayaan yang kental, menciptakan atmosfer sakral dan penuh makna dalam pernikahan.

Dengan memilih musik tradisional yang tepat, Anda akan membawa kehangatan dan kedamaian dalam suasana pernikahan adat Jawa, menjadikan setiap momen lebih berkesan.

dekorasi wedding adat jawa

Meskipun pernikahan adat Jawa sering kali identik dengan lokasi tradisional seperti rumah adat atau taman terbuka, bukan berarti Anda tidak bisa mengadopsi elemen-elemen tersebut di gedung modern. Dengan memadukan elemen-elemen khas seperti pelaminan bergaya tradisional, warna yang mewakili filosofi Jawa, ornamen-ornamen seperti keris dan payung pengantin, serta kain batik dan songket, pernikahan adat Jawa di gedung tetap bisa terasa kental dengan budaya.

Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan antara sentuhan modern dan tradisi, agar pernikahan Anda tidak hanya elegan, tetapi juga sarat dengan makna dan filosofi yang dalam. Selamat merencanakan pernikahan adat Jawa yang tak terlupakan!